9 Pedang Peninggalan Rosululloh

Rasulullah SAW merupakan nabi sekaligus rasul terakhir yang diutus oleh Allah SWT. Semasa hidupnya, ia berdakwah demi menyebarluaskan ajaran Islam.
Dalam perjuangannya itu, ia menggunakan pedang untuk melawan dan bertahan dari serangan musuh-musuh Islam.
Terdapat cerita menarik di balik pedang-pedang yang Rasulullah SAW miliki.
Berikut deretan pedang peninggalan Nabi Muhammad dan kisah di baliknya yang dinukil dari buku Sejarah Terlengkap Nabi Muhammad SAW oleh Abdurrahman bin Abdul Karim.
1. Pedang Al Ma’thur
![]() |
Al Ma’thur - Pedang Peninggalan Nabi Muhammad SAW |
Pedang Al Ma'tsur juga dikenal dengan nama Ma'tsur al-Fijar.
Pedang ini dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW sebelum beliau menerima wahyu pertama di Mekah.
Sebagai peninggalan dari sang ayah, dekat dengan pegangan pedang terdapat kufic tulisan Arab yang mengukir nama ayah Rasulullah SAW, 'Abdullah bin Abdul Muthalib'.
Pedang Al Ma'tsur menjadi pedang yang menemaninya hijrah dari Mekah ke Madinah, hingga akhirnya dikumpulkan kembali bersama peralatan perang lain yang disimpan oleh Ali bin Abi Thalib.
![]() |
Al Ma’thur - Pedang Peninggalan Nabi Muhammad SAW |
Pedang ini berbentuk blade dengan panjang 99 cm. Pegangannya terbuat dari emas dengan bentuk berupa 2 ular dengan berlapiskan emeralds dan pirus dan disimpan di Museum Topkapi, Istanbul.
2. Pedang Al ‘Adb
Al ‘Adb - Pedang Peninggalan Nabi Muhammad SAW |
Al-’Adb adalah nama pedang ini, yang berarti “Memotong” atau “Tajam.”
Pedang ini dikirim oleh Nabi Muhammad SAW kepada para sahabat, sesaat sebelum Perang Badar dimulai.
Sedangkan beliau sendiri menggunakan pedang ini para Perang Uhud dan pengikut-pengikutnnya menggunakan pedang ini untuk menunjukkan kesetiaan kepada Nabi Muhammad SAW.
Sekarang pedang tersebut berada dan disimpan dalam Masjid Husain yang berlokasi di Kairo, Mesir.
3. Pedang Dzulfikar
![]() |
Dzul Faqar - Pedang Peninggalan Nabi Muhammad SAW |
Pedang Dhul Faqor adalah sebuah pedang Nabi Muhammad SAW berbentuk blade dengan dua mata. Sebagai hasil rampasan pada waktu Perang Badr.
Dalam catatan sejarah, Rasulullah SAW memberikan pedang Dzulfikar kepada Ali bin Abi Thalib.
Namun, Ali bin Abi Tholib mengembalikannya ketika Perang Uhud dengan bersimbah darah dari tangan dan bahunya, dengan membawa Dhu Al Faqar di tangannya.
Banyak sumber mengatakan bahwa pedang ini milik Ali Bin Abi Thalib dan keluarga.
4. Pedang Al Battar
![]() |
Al Battar - Pedang Peninggalan Nabi Muhammad SAW |
Al Battar adalah sebuah pedang Nabi Muhammad SAW sebagai hasil rampasan dari Banu Qaynaqa.
Pedang ini disebut sebagai ‘Pedangnya para nabi’, dan di dalam pedang ini terdapat tulisan Arab seperti berikut:
Di dalamnya juga terdapat gambar Nabi Daud AS ketika memotong kepala dari Goliath, orang yang memiliki pedang ini pada awalnya ketika Nabi Daud berumur 20 tahun.
Pada pedang ini juga terdapat tulisan yang diidentifikasi sebagai tulisan Nabataean.
Sekarang pedang ini berada di Museum Topkapi, Istanbul. Berbentuk blade dengan panjang 101 cm.
Dijelaskan dalam buku tersebut, pedang ini nantinya akan digunakan Nabi Isa AS ketika turun kembali ke bumi untuk mengalahkan Dajjal. Wallahu alam.
4.1 Kembalinya Al-Battar Digenggaman Isa As
Al Battar, adalah pedang yang dahulu digunakan Nabi-Nabi pilihan Allah, tertulis nama Nabi-nabi Allah pada ukirannya; Daud as, Sulaiman as, Musa as, Harun as, Yusya as, Zakariya as, Yahya as, Isa as, dan Muhammad SAW. Juga ada ukiran gambar nabi Daud saat mengalahkan Jalut.
Pedang al-Batar akan kembali di gunakan Isa as, untuk membunuh Dajjal. Saat Al-Battar digenggam Isa as, menandai akhir dari pedang sebagai simbolitas perang dan kekerasan.
“Jika pedang termanifestasi atas umatku, tidak bisa ditanggalkan sampai tibanya Hari yang dijanjikan.” [Hr. Tirmizy, kitab Al-Mishkat. 5394]
Dari Abu Hurairah RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda;
“...Ketika mereka sedang bersiap-siap untuk perang dan merapatkan barisan, tiba-tiba adzan dikumandangkan, lalu Isa putra Maryam turun. Saat Dajjal melihatnya, maka dia meleleh seperti garam di dalam air, seandainya dibiarkan niscaya dia pasti binasa, akan tetapi Allah membunuhnya lewat tangan Isa. Lalu Isa memperlihatkan darah DI PEDANG-NYA kepada mereka.” [Hr. Muslim 2897, Kitab Al-Fitan, di sebagian kitab tercatat tombak]
“Isa, anak Maryam, akan menjadi penguasa yang adil dan bijaksana di atas seluruh bangsa... PERMUSUHAN dan KEBENCIAN akan menghilang... Apa saja yang bersengat akan kehilangan sengatnya, sehingga anak-anak boleh bermain-main dengan ular berbisa tanpa terluka dan singa pun menjadi jinak. Serigala akan seperti anjing di antara domba, dan seluruh dunia akan sarat dengan perdamaian seperti sebuah bejana yang terisi air.
PERANG AKAN BERAKHIR, bumi akan seperti sebuah piring perak. Tanaman akan berbuah seperti di saat Nabi Adam hidup, sehingga sekelompok orang akan berkumpul bersama mengelilingi sepiring buah anggur yang manis dan segar, dan mereka akan puas. Sapi jantan akan murah sekali, begitu juga kuda-kuda.
Kemudian, umat manusia akan berkata: ‘Wahai Rasulullah, apa yang membuat kuda-kuda menjadi murah?’ Ia berkata, ‘Karena tidak dipakai untuk berperang lagi.’ Kemudian, mereka bertanya kembali, ‘Apa yang membuat sapi-sapi jantan sangat murah?’ Ia menjawab, ‘…Karena seluruh muka bumi akan dibajak.’ [Kitab Kanzul Umal, Al-Muttaqi al-Hind, Jilid 17, Hadis No. 919]
5. Pedang Hatf
![]() |
Hatf - Pedang Peninggalan Nabi Muhammad SAW |
Selain pedang Al Battar, pedang Hatf juga didapat Rasulullah SAW dari hasil rampasan Bani Qainaqa.
Pedang ini pada awalnya merupakan hasil buatan dari Nabi Daud AS yang diberi mukjizat oleh Allah SWT untuk melunakkan besi.
Allah SWT memberi kemampuan kepada Nabi Daud AS untuk ‘bekerja’ dengan besi, membuat baju baja, senjata dan alat perang, dan dia juga membuat senjatanya sendiri.
Dan Hatf adalah salah satu buatannya, menyerupai Al Battar, namun dengan ukuran yang lebih besar.
Nabi Daud sempat menggunakan pedang ini yang kemudian disimpan oleh suku Levita (suku yang menyimpan senjata-senjata barang Israel) dan akhirnya sampai ke tangan Nabi Muhammad SAW.
Sekarang pedang ini berada di Musemum Topkapi, Istanbul. Berbentuk blade, dengan panjang 112 cm dan lebar 8 cm.
6. Pedang Al Mikhdzam
![]() |
Al Mikhdzam - Pedang Peninggalan Nabi Muhammad SAW |
Banyak perbedaan pendapat mengenai kepemilikan dari pedang AL Mikhdzam. Ada yang mengatakan, pedang Al Mikhdzam milik Nabi Muhammad SAW yang kemudian diberikan kepada Ali bin Abi Thalib dan diteruskan kepada anak-anaknya.
Pendapat lain menyebut pedang tersebut milik Ali bin Abi Thalib sebagai hasil rampasan pada serangan yang ia pimpin di Syria.
Sekarang pedang ini berada di Museum Topkapi, Istanbul. Berbentuk blade dengan panjang 97 cm, dan mempunyai ukiran tulisan Arab yang berbunyi: ‘Zayn al-Din al-Abidin’.
7. Pedang Ar Rasub
![]() |
Ar Rasub - Pedang Peninggalan Nabi Muhammad SAW |
Pedang Ar Rasub dijaga di rumah Nabi Muhammad SAW oleh keluarga dan sanak saudaranya.
Dengan panjang 180 cm dan memiliki bulatan emas di dalamnya. Pedang ini memiliki ukiran tulisan Arab yang berbunyi, 'Ja'far ash Sadiq.'
Pedang ini juga disimpan di salah satu museum Turki, yaitu Museum Topkapi.
8. Pedang Al Qadib
![]() |
Al Qadib - Pedang Peninggalan Nabi Muhammad SAW |
Pedang ini merupakan pedang untuk pertahanan ketika berpergian, namun tidak digunakan untuk peperangan. Pasalnya, tidak ada catatan sejarah yang menyebutkan Rasulullah SAW memakai pedang Al Qadib saat perang.
Pedang ini disimpan di rumah Rasulullah SAW yang kemudian hanya digunakan oleh Khalifah Fatimid.
Pedang yang berbentuk blade tipis seperti tongkat ini memiliki ukiran dari perak yang berbunyi kalimat syahadat: “Tidak ada Tuhan selain Allah, Muhammad Rasul Allah – Muhammad bin Abdallah bin Abd al-Mutalib.”.
Sekarang pedang ini berada di Museum Topkapi, Istanbul. Panjangnya adalah 100 cm dan memiliki sarung berupa kulit hewan yang dicelup.
9. Pedang Al Qal'i
![]() |
Al Qal'i - Pedang Peninggalan Nabi Muhammad SAW |
Pedang ini dikenal sebagai “Qal’i” atau “Qul’ay.” Nama yang mungkin berhubungan dengan tempat di Syria atau tempat di dekat India Cina.
Menurut Ulama negara lain bahwa kata “qal’i” merujuk kepada “timah” atau “timah putih” yang di tambang berbagai lokasi.
Pedang ini adalah salah satu dari tiga pedang Nabi Muhammad SAW yang diperoleh sebagai rampasan dari Bani Qaynaqa.
Namun, ada pendapat lain yang menyebut pedang ini didapat oleh kakek Nabi Muhammad ketika beliau menemukan air zamzam di Mekah.
Pedang ini memiliki bentuk yang berbeda dengan pedang lainnya karena lebih bergelombang dengan panjang 100 cm.
Dalam pedang tersebut, ada ukiran bahasa Arab yang berbunyi, 'Ini adalah pedang mulia dari rumah Nabi Muhammad SAW'.